Neraca Pembayaran
NERACA PEMBAYARAN
Hady Hamdi
mendefinisikan Balance of Payment
(BOP) adalah suatu catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi
meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk
suatu negara (resident) dan penduduk
luar negeri (rest of the world) untuk
suatu periode waktu. Neraca pembayaran adalah suatu catatan sistematis mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (resident) suatu negara dengan penduduk negara lainnya dalam jangka
waktu tertentu (FX Sugiyono, 2002). Dengan kata lain neraca pembayaran mencatat
nilai barang dan jasa serta volume modal netto yang masuk dan keluar dari suatu
negara untuk suatu periode tertentu (Jackson, 2009). Kondisi perekonomian suatu
negara dapat dilihat dari sisi internal maupun eksternal. Kondisi internal
antara lain perkembangan sektor riil dan perkembangan sektor moneter seperti inflasi
dan jumlah uang beredar. Sementara itu, kondisi eksternal tercermin pada
perkembangan neraca pembayaran.
Perkembangan neraca pembayaran
memiliki keterkaitan yang erat dengan perkembangan sektor riil, fiskal, dan
moneter. Perkembangan permintaan dan penawaran barang dan jasa di sektor riil
yang terkait dengan kegiatan ekspor dan impor tercermin pada perkembangan
ekspor dan impor barang maupun jasa pada transaksi berjalan. Demikian pula
transfer, seperti hibah dari luar negeri kepada pemerintah yang merupakan
bagian dari penerimaan anggaran negara tercatat dalam transaksi berjalan.
Selain itu, transaksi pembayaran bunga pinjaman pemerintah merupakan bagian dari
pengeluaran pemerintah dalam anggaran negara juga tercatat di neraca pembayaran
pada pos penghasilan (income). Darmansyah
Putra Saragih (2006) menyimpulkan bahwa net ekspor berpengaruh positif terhadap
neraca pembayaran Indonesia, suku bunga berpengaruh negatif terhadap neraca
pembayaran Indonesia.
Dalam lingkup
analisis ekonomi makro, keterkaitan antara sektor eksternal dengan sektor
lainnya memegang peranan yang penting dalam proses perhitungan tingkat output
nasional atau Produk Domestik Bruto, penyusunan anggaran negara, dan perumusan
kebijakan moneter. Hal ini menjadikan neraca pembayaran sebagai salah satu
indikator penting dalam perumusan kebijakan ekonomi makro suatu negara.
Interpretasi dari neraca pembayaran berpokok pada dua hal. Pertama, neraca
pembayaran mencakup baik barang dan jasa akhir maupun antara (intermediate).
Kedua, ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran mencerminkan surplus dan
defisit, bukannya untung dan rugi. Hal ini ukuran neraca pembayaran mencatat
arus masuk keluar barang, jasa dan kapital untuk satu negara, bukannya syarat –
syarat mengenai arus barang, jasa dan kapital tersebut (Sugiyono, 2002).
Daftar Pustaka
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.
Hady, Hamdy, Teori dan Kebijakan Perdagangan
Internasional, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004.
Sugiyono, F.X. Neraca Pembayaran. Seri
Kebanksentralan. No. 4. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK). Bank
Indonesia. Desember 2002.
Mathis dan Jackson. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Putra Saragih, Darmansyah. 2006. Analisis
Neraca Pembayara. Medan: USU
e-Repository
Komentar
Posting Komentar